Ketika kamu bersedih, ada aku yang akan menghiburmu
Ketika kamu putus asa, ada aku yang menyambung asa mu
Ketika kamu jenuh, ada aku yang akan memperbarui gejolak semangatmu
Ketika kamu kehilangan arah, ada aku yang menawarkanmu kompas solutif
Ketika kamu lupa, ada aku yang mengingatkan awal langkahmu
Ketika kamu jatuh, ada aku yang akan berusaha membangkitkanmu
Ketika kamu sakit, ada aku yang menyembuhkannya
Ketika kamu merasakan semuanya tidak berpihak, ada aku yang bertahan disampingmu
Aku hadir hanya saat gelap kelammu mulai kau nyalakan dengan tegas
Aku bisa kau jumpai setelah kau berperang dengan rintangan
Aku bisa kau lihat dengan kejernihan nalurimu
Aku bisa kau rasakan ketika kau berdamai dengan kenyataan
Aku hanya bisa kau dapatkan setelah kau kehilangan dirimu
(13 baris aku membuka rahasia ini)
Kehilangan dirimu yang menggangguku selama ini, dirimu yang dipenuhi prasangka buruk. Kamu seringkali egois mengabaikan keberadaanku. Memandangku sebelah mata. Menginginkanku setengah hati. Tidak jarang pula kau menduakanku seakan ragu kalau aku ada. Kau meragukanku untuk kesekian kali tanpa mengindahkan posisiku. Merubah posisiku, saat mulai yakin untuk hadir padamu. Kau mudah sekali menggantinya menuruti pilihanmu.
(cukup 5 baris aku mengungkapkan kebimbangan ini)
Delapan belas baris sudah kuceritakan, ku ingin kau mengetahui sesuatu yang menggelapkan matamu.
“Maafkan aku yang berjalan lamban, aku hanya ingin kau menghayati perjalanan ini dan aku sangat berhati-hati menentukan perubahan besar dalam hidupmu. Aku sedih, tidak jarang orang yang mendapati kehadiranku menjadi semakin buta. Aku takut kau tidak bijaksana dalam menghadapiku. Mungkin lebih baik aku berusaha menghentikan langkahku, dari pada bertemu dengan dirimu yang tidak siap menghadapiku.”
(pernyataan atas sikapku)
“Maaf juga, aku sering menertawakanmu saat melihatmu sangat berambisi untuk mendapatkanku. Beragam cara kau tempuh dan menurutku kau lucu saat mencoba memperkenalkanku dengan semua orang yang kamu harap akan mendukungmu.”
Saatnya kamu bermain denganku sebentar, bawalah pena dan secarik kertas (perhatikan urutan yang penulis sebutkan) . Aku dimulai dari alfabet ke sembilan belas, ya aku jarang sekali aku menginjakkan kaki di bioskop twenty one, kebetulan hari ini aku nonton bersama sebelas temanku, hmm kira-kira selesai nonton jam sembilan belas lah, yah tapi aku pulang bareng dengan lima orang temanku aja, dan sebelas temanku pulang sendiri-sendiri. Tidak disangka kita semua telah menciptakan sebuah kenangan.
SUKSES
Iya kamu benar! Sekarang saatnya kamu harus beradaptasi dengan kesuksesan. Sukses mengubah nasib seseorang. Hargailah proses menuju sukses berupa keyakinan teguh bahwa kamu bisa mendapatkannya dengan kegigihan tekad tanpa mempermainkan proses didalamnya dan kelolalah anugerah itu sebaik mungkin.
Keyakinan teguh maksudnya kalau kamu yakin sukses, jangan sampai lebih mengikuti keraguan. Lakukan dengan pasti. Awalnya kamu beranggapan bisa, pasti kesuksesan itu akan mendampingimu. Ingatlah hasil yang akan kamu rasakan sepenuhnya nanti. Nanti bukan sekarang.
Kegigihan tekad maksudnya janganlah cepat berputus asa, tetap mencari jalan keluar mendekati kesuksesan itu. Percayalah disamping kesukaran ada kemudahan Fa inna ma’al ‘usri yusroo (Al-Insyirah 5-6). There’s will there’s way, believe it Fellas.
Tanpa mempermainkan proses didalamnya, maksudnya konsentrasilah pada satu kesuksesan yang sedang kamu tuju, bukan tawaran kesuksesan semu yang datang dan pergi menggodamu. Apalagi melalaikan prosesnya dengan hal-hal tidak bermanfaat. Finish what you start.
Dan yang terakhir, kelola anugerah itu sebaik mungkin maksudnya, sebagai wujud syukur karena telah diberikan izin-Nya untuk menikmati hasil perjuangan kesuksesan.
Semoga hanya kebermanfaatan yang tertinggal dan tertanam di mindset YOTers semua. Yakinlah bahwa SUKSES itu hak setiap individu. (helloverina.blogspot.com)
Rizky Nanda Verina (@RNVerina)
Mahasiswi Bisnis Manajemen Islam, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia
Young on Top Depok
Lihat versi pertamanya disini:
https://www.youngontop.com/notes/percayakah-aku-ada-vei8lthh
Tulisan gue 2015 silam yang lalu tepatnya tanggal 07 Desember (ketika semester VI sepertinya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pilih ANONIM untuk mengirim komentar :jika ingin dirahasiakan nama pengirim atau jika anda menemukan kesulitan dalam mengirim komentar: Well i am wait...