Setiap orang memiliki momen yang tidak nyaman. Ya seperti halnya penolakan.
Terima saja atau ...
Begini saja,
Jika cukup dayamu untuk membalikkan penolakan, lakukan saja.
Jika ternyata sudah sangat lemah dayamu, lepaskan saja.
Biarlah pemberianmu berlabuh pada yang sepantasnya mendapatkan.
Biarlah dia merasakan kebahagiaan darimu dan jangan buka kembali ketukan dari yang lama.
Buat apa terlambat?
Toh waktu tak bisa mengembalikan detik itu.
Kamu sudah dengan yang pantas dan terbanglah kemanapun yang kau mau, lihatlah kedepan banyak yang lebih indah.
Keindahan yang lama mungkin akan pudar dan hilang,
Yakinkah?
Ya jika keindahan itu tidak ada disusun oleh atom ketulusan dan keihklasan.
Tapi . . .
Ketika kau tengok semua itu masih utuh sempurna dan pemberian belum berlabuh pada yang sepantasnya.
Lebih baik,
Kembalilah dan saling merawat dalam kasih dan sayang yang tulus ikhlas.
Itulah jawabannya tidak perlu mencari jawaban lain. Sayang dirimu terbang bebas bersama pertanyaan pertanyaan lain yang tak kunjung usai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pilih ANONIM untuk mengirim komentar :jika ingin dirahasiakan nama pengirim atau jika anda menemukan kesulitan dalam mengirim komentar: Well i am wait...