Tiket pulang pergi sudah ditangan, sudah dibayar sebelum tenggat waktu pembayaran berakhir (biasanya sejam aja). Tepatnya waktu itu tanggal 20
Januari. Sedangkan jadwal keberngkatanku adalah tanggal 3 Februari. Setidaknya butuh waktu kurang lebih 2 minggu
saja. Dipertengahan dua minggu itu, aku harus pergi ke Surabaya bukan dalam
rangka pulang kampung, tetapi ada pernikahan saudaraku disana. Aku pergi mulai
tanggal 28 Januari sampai tanggal 01 Februari.
Sepertinya lebih baik aku buat list tanggal
supaya lebih gampang dibayangkan;
20 Januari: Tiket terbayar
28 Januari: Berangkat ke Surabaya
01 Februari: Tiba dirumah
03 Februari: Berangkat ke Changi Airport
Artinya jadwalku sudah padat dan tersisa
sedikit untuk persiapan, persiapan perdana keluar negeri sendirian yang
seharusnya dipikirkan matang-matang. Haha waktunya berburu dengan waktu! Selang
waktu tanggal 20-28 Januari juga tidak kosong begitu saja, masih ada aja
aktivitas lain-lain.
Kebingungan terus melanda, sambil terus
berusaha....
1.
Aku disana sama siapa jalan-jalannya?
2.
Berapa dollar yang bakalan aku tukerin?
3.
Bagaimana musim disana?
4.
Tempat mana saja yang akan aku kunjungi dan
bagaimana caranya?
5.
Bawa oleh-oleh apa aja ya kesana?
6.
Baju, tas, sepatu apa yang sesuai buat menunjang
perjalanan disana?
7.
Gooooooooh tarik nafas dalam-dalam!
Mendadak saya seperti ada di arena berburu, hm padahal saya
termasuk orang yang sangat simpel, santai, efektif dan efisien (menurut versi
saya sendiri). Tapi perlu diketahui, justru orang simple yang membayar keribetan
diawal-awal. Ya gue banget. Stress diawal. Bingung pasti ada tapi kelihatannya
santai, jadilah orang rumah yang mulai terlihat khawatir akan sikap nyantai
ini. Mulai nanya A sampai Z,lebih banyak ngasih pertanyaan yang sudah bosen
mondar-mandir diotak, yang aku butuhkan hanyalah solusi bukan timbunan
pertanyaan yang berefek pada makin nyantainya sikap ini. Aneh-emang.
Balik lagi ke proses kebingungan tadi, mulai mencari-cari
kawan travelling dari satu web ke web lain terutama ke backpackerindonesia.com,
nyari host berharap ada yang bersedia memberi tempat tinggal
sementara dirumahnya lewat web couchsurfing, subhanallah susah banget nyari
akhwat, duh jangan akhwat deh- nyari yang muslim aja susah. Mendadak terharu
bisa jadi WNI. Seriusan terharu, Bayangin aja susah banget nyari orang muslim.
Okelah sampai aku beberapa kali ganti konten promosi nyari
temen, yg awalnya jujur banget kaya curhat-sampai jadi yang paling simpel. Dan
intinya kalo serius, silahkan hubungi langsung ke line saya. Banyak sih yang
nge-add, tapi hanya sedikit yang ngechat. Konyolnya itu, ada aja yg nanyain
“udah punya tiket belom?, kapan berangkatnya?, berapa lama disana?” haduh
padahal kalo cermat baca, informasi itu udah aku capslock mas-mba hehe :D
ada yang ngajak mau, tapi jadwal keberangkatannya beda. Aku
sudah pulang, kamunya baru datang. Hahaha udah gausah bilanggg. Akhirnya sampai
dipertengahan tuh ada yang emang niat mau ke KL via jalur darat bisa kereta
atau bus. Nah,saya coba deh ke Malaysia juga. Masa iya di Singapura aja nanti.
Dan emang susah banget ya nyari temen perempuan kalo travelling ke luar negeri gini, yg penting seiman juga
alhamdulillah atau mentok banget yg penting orang Indonesia dan baik.
Ga itu aja, saya juga bacain blog orang-orang sampai ketemu blog yang itu lagi, tapi tetep
dibaca dan makin ngantri di daftar bookmarks. Andai itu blog bisa gue ajak
ngoomong hahah
Hash! Sebuah kesibukan yang dibuat sendiri. Dari semua itu,
gak ada yang serba kilat responnya- bahkan ada yang sama sekali tidak ada
respon! (ga nyantai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pilih ANONIM untuk mengirim komentar :jika ingin dirahasiakan nama pengirim atau jika anda menemukan kesulitan dalam mengirim komentar: Well i am wait...