Jumat, 11 September 2015

Menyesal

Sebelumnya mau pakai judul "sedikit menyesal" tapi gak mau yang setengah-setengah. Jadilah menyesal.
Iya menyesal itu gak enak, mau diulang lagi juga ga bisa, tapi Insyaallah bisa diperbaiki.

Kronologinya begini, siang tadi aku jalan sama mama, mencari sesuatu yang merupakan kebutuhanku, sekalian main ketempat Om ku yang baru saja punya adik bayi. Nah, intinya aku punya janji jam setengah dua. Dan aku masih diperjalanan itu sekitar jam 13.05 nah udah mepet banget kan. Terus ditengah perjalanan mama bilang "verina, nanti berhenti dulu ya beli rujak cingur" (makanan favorit).
"Yah Ma, aku ada janji jam setengah dua, perjalanan kesana juga jauh nanti aku telat (padahal dalam hati juga bingung mau pilih yang mana) terus belom lagi bikin rujaknya lama loh, 10 menitan. Nah kita 10 menit aja udah sampai jauh kan"
"Oh sebentar lagi jam setengah dua ya, yaudah kita langsung pulang aja"
jarak kerumah udah semakin dekat dan aku tengok lagi jam tanganku, dan baru sadar kalau jam ku ini kelebihan 5 menit! (agak nyesel)

Sampai dirumah aku langsung bergegas berangkat lagi, setelah shalat Dzuhur,
kata mama gini "verina, ayo makan dulu, sebentar"
"Yah ma aku udah telat banget" udah jam 13.20
akhirnya aku tergesa-gesa tapi mama sambil nyuapin aku akhirnya, sambil ngikutin aku yang buru-buru (baiknya mama)

terus akhirnya aku pamit pergi lagi, sambil bawa gelas sampai ke teras saking buru-burunya.

Singkat cerita, sampailah gue di lokasi.
Znggggg
YOU KNOW WHAT?

Kok masih sepi? Kenapa? Ternyata masih pada rapat *cry cry*
terus nanya "jadi jam berapa mulainya?"
ternyata mulainya baru jam setengah lima.
Dari sini banyak sih yang bikin nyesel,
ah tau gitu bisa tidur siang dulu, tau gitu bisa makan bareng-bareng dulu, tau gitu gak panas-panasan kaya gini, tau gitu....ah tau gitu.

Semuanya telah terjadi.

Nah beberapa hikmah yang ue dapetin yaitu;
1. Utamakan orang tua apapun kondisinya, karena seharusnya cinta pertama kita itu pada Allah dan Rasulnya, lalu berbakti kepada orang tua. Lain kali gapapa deh aku dimarahin orang, dari pada mengabaikan orang tua ku. Promise!
2. Kalau hati nurani udah sedikit ragu, coba lebih didengarkan. Kadang suara hati itu suara Tuhan.
3. Telepon pihak yang bersangkutan urusannya, dan pastikan semuanya oke. Gak usah takut dibilang bawel atau payah karena sering nanya. Karena kalau resiko, ujung-ujungnya ditanggung sendiri loh.

Hah okelah, urusan segera dimulali udah mau jam setengah lima sore nih. Asli yang namanya nyesel itu gak enak, bikin males. Dan gue gatau harus prioritaskan on time (sukses) atau menuruti kata orang yang kita cintai?
Sebetulnya gue sering banget telat, selalu telat. Dan ini kelinci percobaan gue yang masih amatiran pingin On Time. Tapi malah begini. Sekian.

Semoga pembaca tidak mengalami hal yang serupa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pilih ANONIM untuk mengirim komentar :jika ingin dirahasiakan nama pengirim atau jika anda menemukan kesulitan dalam mengirim komentar: Well i am wait...