Minggu, 11 Mei 2014

STEI TAZKIA Kuliah Berdimensi Ibadah


Masjid ini sih gue sering lewatin kalo gue lagi jalan ke Sentul City, pas banget keluar tol Sentul Selatan belok kiri udah kelihatan. Keren juga nih kayanya nih kampus. Modern dan berpaham Islam, pas banget buat gue yang pingin dapet ilmu dunia dan akhirat.

Tiba-tiba otak gue iseng  munculin pertanyaan gini “Yakin gak mau masuk PTN?”
ya setelah  gue pikir-pikir panjang dan bolak-balik gue memantapkan diri untuk berjihad disini. Lalu datang hidayah, “apalagi hidup gue kan singkat, semua kegiatan gue dari menuntut ilmu, jalan-jalan, ngabisin duit, ngabisin, ngegunain tenaga harusnya berdimensi ibadah”.

Wah bisa jadi tujuan masa depan gue nih kampus. Ngomong-ngomong masjid yang bergaya Spanyol itu apa namanya? Oh Masjid Andalusia. Pantas aja bergaya Spanyol. Papa gue bilang yang punya kampus ini namanya Pak Syafii Antonio, beliau orang yang sangat cerdas dan bidang yang beliau tekuni itu ekonomi syariah.

Ekonomi? Seketika  gue tertarik. Berpikiran bahwa nanti semua hal butuh uang dan uang itu berperan sangat penting buat kehidupan gue, orang-orang sekitar gue, keluarga gue yang akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak. Dengan uang kita bisa mendapatkan keberkahan dan menyebarkan anugerah tapi kalo salah-salah menggunakannya. . .


Lalu cita-cita untuk menjadi dokter mau dibawa kemana??

Mau dibawa kemana? Dokter . . .Ekonomi . . .Dokter. . . Ekonomi . . ?

oke gue ikhlas untuk banting setir menjadi Dokter Ke-Uang-an! *big smile* lagi pula jurusan bisnis manajemen islam cuma ada di STEI TAZKIA.

Sekarang saatnya merubah mindset untuk menjadi orang yang berkecukupan alias Sukses, Kaya dan Bahagia. Dengan sukses gue bisa kaya, dengan kaya gue bisa membayar fasilitas ini itu bahkan dokter gue bayar, semuanya menjadi ketenangan, nah inilah bahagia.

Februari 2013 : Beli Formulir-Ujian-Lulus dengan grade memuaskan.

Materi ujiannya tuh ada psikotest, mtk dan beberapa soal umum ekonomi  seinget gue sih itu aja deh. Tapi soalnya beda sama soalsmart test. Diujian masuk, usahain dapet grade untuk  meringankan orang tua. Menurut sudut pandang gue dan teman-teman, biaya di TAZKIA ga begitu mahal kok dibandingin swasta lainnya.

Setelah gue resmi menjadi mahasiswi STEI TAZKIA, gue mengikuti matrikulasi wajib.  Pada matrikulasi ini menyiapkan batin untuk berjauhan dengan keluarga. *tears* Tenang bisa pulang tiap weekend kok.

Semingu pertama kita mengikuti PORTAL yaitu Pekan Orientasi dan Ta’aruf Almamater. Mungkin kalau di universitas lain namanya Ospek, dengan segala atribut-atribut aneh bin nyusahin binti butuh budget yang ga sedikit. Masa orientasi (PORTAL) di STEI TAZKIA ini benar-benar berbeda karena ga ada tuh yang namanya atribut aneh, pada masa ini adanya games bersensi Islam, motivasi training, dan rutin berkumpul dilapangan dengan pakaian muslimah dan wajib tepat waktu. Pakaian muslimah keseluruhan, harus pakai kerudung dibawah dada dan tidak terawang, pakaian juga harus panjang.

Di kegiatan PORTAL ini gue merasakan inilah “Maha-siswa” yang berani mengeluarkan pendapat, kreatif, cerdas dan aktif. Beberapa perbedaan kontras di SMA yang bikin gue salut adalah adanya pembatas kain antara ikhwan (laki) dan akhwat (perempuan) pada saat acara motivasi, pembekalan kepemimpinan, muhasabah serta acara kajian lainnya. Selain itu gue salut saat penggunaan bahasa asing itu aktif dipakai disini ada yang lancar banget bahasa arabnya. Bersyukur bisa mempunyai kawan-kawan cerdas seperti mereka dan masuk dalam lingkungan positif ini. Di setiap pembicara acara ada aja yang bikin gue merinding atas kata-kata super mereka.

Oke PORTAL sudah selesai, ini saatnya kuliah dan program pembinaan.

Program pembinaan itu meliputi ibadah dan kegiatan kita selama di matrikulasi , pembinanya itu mayoritas alumni TAZKIA.  Kita punya kegiatan wajib mingguan yaitu Ta’lim semacam mentoring atau diskusi gitu. Tiap sub-asrama punya pembinanya masing-masing. Shalat kita dilatih tepat waktu, Ta’lim dengan ustadz dihari-hari tertentu, puasa sunnah Kamis, Tahajjud, menghafal Juz amma. Ada beberapa poin ibadah dari yang tadi gue sebutin itu emang wajib diabsen, kalau akumulasi absennya kurang bisa terancam tidak bisa ikut ujian.

Tentang perkuliahan, jadi awal semester itu ada pembekalan bahasa secara intensif selama 3 bulan. Gue kedapetan kelas bahasa Arab dari hasil  placement test, setiap hari tuh gue belajar bahasa Arab. Alhamdulillah bahasa Arab mudah dimengerti kok, ternyata Islam itu memudahkan ya. Tapi gue mengalami kesulitan saat belajar menulis, soalnya ada harakatnya  dan panjang pendeknya, salah dikit aja beda makna. Dosen gue  t.o.p banget deh banyak dari mereka yang lulus dengan gelar L.C (lulusan Al-Azhar, LIPIA), bersemangat, menghibur dan on time. Pertama kali gue diajar itu sama Ustadz Iwan, suaranya menggelegar, ekspresinya dapet, ilmunya nyampe, ga bisa ngantuk dikelas. How a great opening moment!

Muncul pertanyaan  kenapa sih kok gue manggil beliau Ustadz atau Ustadzah emang mereka ulama yang sering dakwah apa?
Oh...ternyata arti ustadz atau ustadzah adalah guru :)

Tentu ada kuliah pelajaran yang mengerucut pada ekonomi Islam. Suasana belajar disini tuh indah banget, ga cuma belajar-belajar, menghafal gitu aja tapi gue pribadi menjadi paham. Dosen dosen gue itu ga cuma ngajar, ngasih tugas, ngabsen,  balik. Tapi beliau itu membagi pengalaman mereka, membagikan ilmu mereka sekalipun itu sedikit, menjadi motivasi buat kita, menghibur mengundang tawa, baik hati, all over  mereka bagaikan gudang ilmu dengan pintu terbuka. Gue menyayangi mereka, ukhuwah diantara gue-teman-dosen-staff senantiasa tumbuh dengan halus.

Buat yang ga pernah belajar ekonomi sebelumnya jangan pernah takut ga bisa, kita semua belajar dari awal alias pemerataan ditahun pertama. Lalu bagi yang ga pernah belajar bahasa Arab juga gausah takut, kita semua diajari dari awal. Gue pernah merasakan otak gue  sudah kepenuhan dan menolak kata-kata asing yang menyebabkan gue dehidrasi, mual dan nyaris pingsan. Hahaha ekstrim. Yakin semua  ga ada yang sia-sia selagi yakin dan bersungguh-sungguh dimanapun itu

Asrama sehari-hari disini Alhamdulillah nyaman, kita belajar terus bersyukur dengan kenyataan. Oh ya, makanan di asrama Alhamdulillah bergizi dan enak. Gue yakin kalo beli diluar ini bakalan menguras banyak uang.
 
Ini beberapa contoh makanannya.
Inshaa Allah tepat kuliah di STEI TAZKIA, yang ada malah beruntung IQ, SQ dan EQ dapat semua. Tiap 2 minggu sekali kita ada kajian SKB (Sukses, Kaya, Bahagia) di Masjid Andalusia Sentul, seringkali diacara ini mengundang orang-orang hebat (semoga ketularan), semua yang dibekali disini itu untuk pembentukan karakter kita. Menjadi seorang muslim, tunjukkan bahwa kita adalah muslim penggerak ekonomi rabbani. Inshaa Allah efektif dan efisien menimba ilmu disini. Ya meski setahun pertama ini bisa kita sebut sebagai “Maha-Santri” sih hihihi.

I Love STEI TAZKIA!

#Kominfocontest

5 komentar:

  1. Biaya nya berapa sekolah d stei tazkia

    BalasHapus
  2. assalamualaikum. wr.wb
    saya mau tanya bagaimana tes untuk masuk stei razkia..
    mohon jawabannya

    BalasHapus
  3. keren banget sih kaka verinaaa

    BalasHapus
  4. keren banget sih kaka verinaaa

    BalasHapus

Pilih ANONIM untuk mengirim komentar :jika ingin dirahasiakan nama pengirim atau jika anda menemukan kesulitan dalam mengirim komentar: Well i am wait...