Assalamualaikum wr.wb
Pada sesi kali ini, kita akan membahas ilmu ekonomi secara umum
terlebih dahulu.
Ilmu ekonomi itu muncul dikarenakan adanya masalah, masalah
kelangkaan. Kelangkaan yang dimaksud adalah ketidakseimbangan ketersediaan
sumber kebutuhan dan keinginan dengan kebutuhan dan keinginan itu sendiri.
Ketersediaan sumber kebutuhan yang terbatas dan kebutuhan manusia yang tak
terhingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan.
Menurut anda apakah mobil termasuk barang langka?
Jika anda menjawab tidak langka karena mobil dewasa ini ditemukan dimana-mana, bahkan dipelosok daerah pun masih serig kita jumpai. . .maaf jawaban anda salah.
Jika anda menjawab tidak langka karena mobil dewasa ini ditemukan dimana-mana, bahkan dipelosok daerah pun masih serig kita jumpai. . .maaf jawaban anda salah.
Mobil merupakan salah satu barang langka karena banyaknya
masyarakat yang menginginkannya namun tidak mampu untuk memilikinya.
Lalu apa peran ilmu ekonomi?
Peran ilmu ekonomi disini adalah mencari solusi bagaimana manusoa mengelola keterbatasan sumber daya sebagai alat pemenuh kebutuhan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas.
Peran ilmu ekonomi disini adalah mencari solusi bagaimana manusoa mengelola keterbatasan sumber daya sebagai alat pemenuh kebutuhan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas.
Apa bedanya ilmu ekonomi umum dengan ilmu ekonomi Islam?
Pada ilmu ekonomi umum, dalam menghadapi masalah cenderung
menggunakan pemikiran manusia yang belum tentu kebenarannya. Dalam ekonomi
Islam belajar agar ajaran Islam bisa terintegrasi dan teraktualisasi dalam kepribadian
kehidupan sosial, seperti saat kita menghadapi pekerjaan yang berhubungan
vertikal dan horizontal. Ilmu ekonomi Islam semuanya berpusat pada Al-Qur'an
dan Hadits yang masa berlakunya tidak luntur oleh sifat manusia yang dinamis
dan kompleks. Cukuplah masalah ekonomi ini diselesaikan dengan paham Islam
tanpa membawa-bawa nama Islam, karena tidak semua orang bisa menerima.
Berbagai masalah ekonomi meliputi keadaan sosial kaya dan miskin, pemerataan
harta, zakat, perniagaan telah disampaikan oleh Al-Qur'an dan Hadits. Misalnya;
Pemerataan harta:
…كَيْ لا يَكُونَ
دُولَةً بَيْنَ الأغْنِيَاءِ مِنْكُمْ…. (الحشر: 7)
“… Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya
saja di antara kamu….” (Al-Hasyr: 7)
Jika ayat tersebut diterapkan dengan sunggguh-sungguh maka tidak
akan ada keinginan manusia yang melewati kepuasan, tidak seperti pada saat ini
banyak manusia yang melewati batas kepuasannya hingga berujung pada kerusakan.
Didukung juga oleh ayat (Q.S. Al-Furqan/25: 67):
وَالَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا
وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا“Dan orang-orang
yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak
(pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian.” (Q.S. Al-Furqan/25: 67).
وَءَاخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي اْلأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللهِ
“Ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang
berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah.” (Q.S. Al-Muzammil/73: 20).
Perbedaan mendasar antara kebutuhan dan keinginan adalah letak
sumbernya. Bahwasannya kebutuhan itu bersifat rasional dan bersumber dari akal
manusia sedangkan keinginan itu sifatnya emosional. Kelangkaan terjadi karena
sifat manusia yang serakah.Tapi kita sebagai manusia berpotensi untuk bertakwa.
Jika kita sudah berurusan dengan dunia, Tuhan bisa hilang. Ini sebuah catatan
bahwa agama adalah realistas. Segala kebutuhan harus digunakan dengan baik agar
tidak menyebabkan banyaknya umat yang didzalimi.
Misalnya seperti kita berpuasa, pada saat adzan maghrib
berkumandang kita semua menyegerakan diri melepas dahaga, Pada tegukan minum
pertama terasa sangat puas, lalu minum selanjutnya sudah mulai berkurang.
Seharusnya hal ini terjadi pula saat mengendalikan keinginan kita terhadap
sesuatu.
Sekiranya ini yang dapat saya sampaikan, mohon maaf dan mohon
dibenarkan apabila ada kesalahan. Saya berharap dengan pengenalan dasar ini
pembaca bisa mengerti esensi dari Islam mengenai ekonomi dan bisa diterapkan
bersama. Bersama kita bisa menuju ekonomi rabbani. *Takbir* Allahu Akbar!
Wassalamualaikum wr.wb
#KOMINFOContest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pilih ANONIM untuk mengirim komentar :jika ingin dirahasiakan nama pengirim atau jika anda menemukan kesulitan dalam mengirim komentar: Well i am wait...