Jumat, 24 September 2010

"Menanam Kebaikan"

Setiap orang punya cara tersendiri untuk menanam kebaikan. Begitu pula dengan Pak Saroji. Pensiunan guru itu hidup sederhana dengan istrinya. Tiga orang anaknya sudah berkeluarga, dan tinggal terpisah di luar kota .
uang pensiunan pak saoji tidak besar. jadi ia tak mampu menyumbang uang ke panti asuhan . Pak saroji juga tidak kuat membsntu membangun rumah ibadah, karena ia sakit-sakitan. Tapi tentu masih banyak cara untuk berbuat baik . Begitu pikir pak saroji.
Pak saroji lalu merencanakan sesuatu. Ia tak ingin hanya berdiam diri. Suatu hari sepulang dari mengambil uang pensiun, ia membawa sekeranjang rambutan. Merah warna kulitnya,ranum dan pasti manis rasanya.
Pak saroji mengundang anak-anak tetangga untuk makan rambutan. Siang itu setelah makan bersama istrinya, pak saroji membawa semua rambutan itu ke teras rumah. Lalu ia memanggil anak-anak tetangga satu per satu . Umur mereka antara 10-15 tahun.
Anak-anak itu bernama Abid , Didi, Mira, Sastri. mereka langsung berebut cepat memilih rambutan yangt merah tua dan besar. Anak-anak lahap makan buah segar itu. sesekali mereeka beceloteh dan saling ledek.
Anak-anak sangat antusias oleh ajakan pak saroji. Pak saroji mengajukan syarat jika mereka ingin makan rambutan lagi. Syaratnya jika anak-anak ingin makan harus mencari biji rambutan sebanyak yang mereka makan. Anak-anak tercengang. ada perasaan menyesal setelah makan banyak-banyak. Tidak sulit mencari biji rambutan berapa pun banyaknya karena sekarang lagi musim rambutan.
Bulan berikutnya Pak Saroji tidak ingkar janji. Sekeranjang buah salak ditenteng pulang. Anak-anak sudah menunggu. Kali ini 9 orang anak sudah berkumpul tanpa diundang. Mereka sudah tahu syaratnya. Cuma yang agak mengagetkan Pak Saroji ganti membawa buah salak.
Pak Saroji menantang anak-anak untuk menanam salak di kebun. Anak -anak jelas tertantang. Salak pondoh itu pasti manis sekali. Legit dan harum. Mereka mau saja memenuhi syarat yang telah disepakati. Maka begitila berturut - turut. Setiap bulan Pak Saroji menyisihkan uang pensiunnya untuk membeli buah - buahan berbiji.
Sepetak tanah di belakang rumah Pak Saroji telah disisapkan untuk membuat persemain. Biji buah ada yang disebarkan, ada pula yang ditanam di dalam polibek. Tanah dipupuk, dipetak - petak dan diberi catatan penanaman. Seperti petugas pertanian. Ya, Pak Saroji sedang menyiapkan bibit buah - buahan. Tak sulit pula mengajak anak - anak membantu. Pak Saroji mengatakan kepada anak -anak kalau bulan ini pesta buah berakhir dan sekarang kegiatan untuk menguji ketahanan kaki dan tubuh. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menanam bibit.
Anak - anak sudah menyiapkan cangkul. Lima belas orang anak kini, cukup banyak untuk mewujudkan cita - citanya. Pak Saroji tidak punya kebun, atau pekarangan yang luas. Jadi bibiut - bibit itu ditanam di kebun orang. Di pinggir pekarangan, di pematang, tepian sungai dan tentu juga di lereng perbukitan belakang desa. Pak Saroji telah meminta ijin pemilik lahan. Kegiatan itu dilakukan tiap hari minggu sampai semua benih dan bibit disebarkan. Anak - anak ternyata menikmati acara ini, sebab mereka dapat berpesta masakan Bu Saroji yang dikenal sangat lezat !
begitulah cara pak Saroji berusaha menanam kebaikan. Ia tidak mengharapkan imbalan dan pujian. Orang-orang kagum akan keluhuran budi pak Saroji.
Kelak jika desa itu menghijau dengan pohon buah-buahan, panen melimpah, dan nama desa menjadi terkenal, orang tentu tak lupa akan pak Saroji. syangnya orang seperti pak saroji ternyata tidak banyak.


Tema : lingkungan
Latar : Waktu >
siang hari , "siang itu setelah setrelah makan bersama istrinya."
Bulan berikutnya , "Bulan berikutnya pak saroji tidak ingkar janji ."

Tempat > Teras rumah , " Pak Saroji membawa semua rambutan itu ke teras rumah ."
Belakang rumah , "Sepetak tanah dibelakang rumah pak Saroji telah
disetiapkan ."
Di desa , "kelak jika desa itu menghijau dengan pohon , buah
-buahan , paneh melimpah , desa itu akan terkenal ."
Alur : Maju
Tokoh : - Pak Saroji
- Bu Saroji
- Anak-anak (Abid,Didi,Mira,Sastri)
Karakter :-Pak Saroji = Bersahaja,tidak pamrih,bijaksana,baik,pekerja keras .
-Bu Saroji = Baik , perhatian ,Suka terhadap anak-anak .
-Anak-anak = Penurut ,Suka membantu .
Sudut Pandang : Orang ketiga tunggal .
Amanat :Banyak cara untuk membuat kebaikan , Tetapi janganlah kita berpikir untuk mendapatkan imbalan atau pujian .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pilih ANONIM untuk mengirim komentar :jika ingin dirahasiakan nama pengirim atau jika anda menemukan kesulitan dalam mengirim komentar: Well i am wait...