Well tau gak sih masa remaja itu masa yang sulit! dimana lo akan nemuin berbagai temen ada yang gila abis, ada yang keren abis, ada yang gahol abis, ada yang nge pop abis,wess ada yang alim tapi suka gosip, ada yang baik tapi pembohong. astaga banyak sekali perbedaanya, aku tidak abis pikir bagaiana kehidupan nanti kalau telah meng-globalisasi. Dimana tidak ada nya batasan antara negara satu dengan lainnya. Ya Allah... ngeri, suram. Hhh baru jadi teenager aja gue udah suka aneh dan nggak ngerti sama pergaulan anak sekarang.Ini secara umum yang terlihat oleh mata gue.
Huhfffff kenapa sih kita ngga bisa selalu senang, riang, gembira, tanpa nangis , sedih, ataupun tersakiti. Kenapa Tuhaaaan ???? :"( . Mungkin begitu indahnya kalau aku menjadi anak kecil terus yang selalu sama Mama sama Papa saat dulu dunia masih damai, dan aku masih suci. Mana sekarang?!!! Apa semua ini udah berubah !! Ingin mati saja rasanya. Tuhan jujur aku cemburu bila kebaikan berubah jadi kebengisan.
Kamis, 30 September 2010
Jumat, 24 September 2010
"Menanam Kebaikan"
Setiap orang punya cara tersendiri untuk menanam kebaikan. Begitu pula dengan Pak Saroji. Pensiunan guru itu hidup sederhana dengan istrinya. Tiga orang anaknya sudah berkeluarga, dan tinggal terpisah di luar kota .
uang pensiunan pak saoji tidak besar. jadi ia tak mampu menyumbang uang ke panti asuhan . Pak saroji juga tidak kuat membsntu membangun rumah ibadah, karena ia sakit-sakitan. Tapi tentu masih banyak cara untuk berbuat baik . Begitu pikir pak saroji.
Pak saroji lalu merencanakan sesuatu. Ia tak ingin hanya berdiam diri. Suatu hari sepulang dari mengambil uang pensiun, ia membawa sekeranjang rambutan. Merah warna kulitnya,ranum dan pasti manis rasanya.
Pak saroji mengundang anak-anak tetangga untuk makan rambutan. Siang itu setelah makan bersama istrinya, pak saroji membawa semua rambutan itu ke teras rumah. Lalu ia memanggil anak-anak tetangga satu per satu . Umur mereka antara 10-15 tahun.
Anak-anak itu bernama Abid , Didi, Mira, Sastri. mereka langsung berebut cepat memilih rambutan yangt merah tua dan besar. Anak-anak lahap makan buah segar itu. sesekali mereeka beceloteh dan saling ledek.
Anak-anak sangat antusias oleh ajakan pak saroji. Pak saroji mengajukan syarat jika mereka ingin makan rambutan lagi. Syaratnya jika anak-anak ingin makan harus mencari biji rambutan sebanyak yang mereka makan. Anak-anak tercengang. ada perasaan menyesal setelah makan banyak-banyak. Tidak sulit mencari biji rambutan berapa pun banyaknya karena sekarang lagi musim rambutan.
Bulan berikutnya Pak Saroji tidak ingkar janji. Sekeranjang buah salak ditenteng pulang. Anak-anak sudah menunggu. Kali ini 9 orang anak sudah berkumpul tanpa diundang. Mereka sudah tahu syaratnya. Cuma yang agak mengagetkan Pak Saroji ganti membawa buah salak.
Pak Saroji menantang anak-anak untuk menanam salak di kebun. Anak -anak jelas tertantang. Salak pondoh itu pasti manis sekali. Legit dan harum. Mereka mau saja memenuhi syarat yang telah disepakati. Maka begitila berturut - turut. Setiap bulan Pak Saroji menyisihkan uang pensiunnya untuk membeli buah - buahan berbiji.
Sepetak tanah di belakang rumah Pak Saroji telah disisapkan untuk membuat persemain. Biji buah ada yang disebarkan, ada pula yang ditanam di dalam polibek. Tanah dipupuk, dipetak - petak dan diberi catatan penanaman. Seperti petugas pertanian. Ya, Pak Saroji sedang menyiapkan bibit buah - buahan. Tak sulit pula mengajak anak - anak membantu. Pak Saroji mengatakan kepada anak -anak kalau bulan ini pesta buah berakhir dan sekarang kegiatan untuk menguji ketahanan kaki dan tubuh. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menanam bibit.
Anak - anak sudah menyiapkan cangkul. Lima belas orang anak kini, cukup banyak untuk mewujudkan cita - citanya. Pak Saroji tidak punya kebun, atau pekarangan yang luas. Jadi bibiut - bibit itu ditanam di kebun orang. Di pinggir pekarangan, di pematang, tepian sungai dan tentu juga di lereng perbukitan belakang desa. Pak Saroji telah meminta ijin pemilik lahan. Kegiatan itu dilakukan tiap hari minggu sampai semua benih dan bibit disebarkan. Anak - anak ternyata menikmati acara ini, sebab mereka dapat berpesta masakan Bu Saroji yang dikenal sangat lezat !
begitulah cara pak Saroji berusaha menanam kebaikan. Ia tidak mengharapkan imbalan dan pujian. Orang-orang kagum akan keluhuran budi pak Saroji.
Kelak jika desa itu menghijau dengan pohon buah-buahan, panen melimpah, dan nama desa menjadi terkenal, orang tentu tak lupa akan pak Saroji. syangnya orang seperti pak saroji ternyata tidak banyak.
Tema : lingkungan
Latar : Waktu >
siang hari , "siang itu setelah setrelah makan bersama istrinya."
Bulan berikutnya , "Bulan berikutnya pak saroji tidak ingkar janji ."
Tempat > Teras rumah , " Pak Saroji membawa semua rambutan itu ke teras rumah ."
Belakang rumah , "Sepetak tanah dibelakang rumah pak Saroji telah
disetiapkan ."
Di desa , "kelak jika desa itu menghijau dengan pohon , buah
-buahan , paneh melimpah , desa itu akan terkenal ."
Alur : Maju
Tokoh : - Pak Saroji
- Bu Saroji
- Anak-anak (Abid,Didi,Mira,Sastri)
Karakter :-Pak Saroji = Bersahaja,tidak pamrih,bijaksana,baik,pekerja keras .
-Bu Saroji = Baik , perhatian ,Suka terhadap anak-anak .
-Anak-anak = Penurut ,Suka membantu .
Sudut Pandang : Orang ketiga tunggal .
Amanat :Banyak cara untuk membuat kebaikan , Tetapi janganlah kita berpikir untuk mendapatkan imbalan atau pujian .
uang pensiunan pak saoji tidak besar. jadi ia tak mampu menyumbang uang ke panti asuhan . Pak saroji juga tidak kuat membsntu membangun rumah ibadah, karena ia sakit-sakitan. Tapi tentu masih banyak cara untuk berbuat baik . Begitu pikir pak saroji.
Pak saroji lalu merencanakan sesuatu. Ia tak ingin hanya berdiam diri. Suatu hari sepulang dari mengambil uang pensiun, ia membawa sekeranjang rambutan. Merah warna kulitnya,ranum dan pasti manis rasanya.
Pak saroji mengundang anak-anak tetangga untuk makan rambutan. Siang itu setelah makan bersama istrinya, pak saroji membawa semua rambutan itu ke teras rumah. Lalu ia memanggil anak-anak tetangga satu per satu . Umur mereka antara 10-15 tahun.
Anak-anak itu bernama Abid , Didi, Mira, Sastri. mereka langsung berebut cepat memilih rambutan yangt merah tua dan besar. Anak-anak lahap makan buah segar itu. sesekali mereeka beceloteh dan saling ledek.
Anak-anak sangat antusias oleh ajakan pak saroji. Pak saroji mengajukan syarat jika mereka ingin makan rambutan lagi. Syaratnya jika anak-anak ingin makan harus mencari biji rambutan sebanyak yang mereka makan. Anak-anak tercengang. ada perasaan menyesal setelah makan banyak-banyak. Tidak sulit mencari biji rambutan berapa pun banyaknya karena sekarang lagi musim rambutan.
Bulan berikutnya Pak Saroji tidak ingkar janji. Sekeranjang buah salak ditenteng pulang. Anak-anak sudah menunggu. Kali ini 9 orang anak sudah berkumpul tanpa diundang. Mereka sudah tahu syaratnya. Cuma yang agak mengagetkan Pak Saroji ganti membawa buah salak.
Pak Saroji menantang anak-anak untuk menanam salak di kebun. Anak -anak jelas tertantang. Salak pondoh itu pasti manis sekali. Legit dan harum. Mereka mau saja memenuhi syarat yang telah disepakati. Maka begitila berturut - turut. Setiap bulan Pak Saroji menyisihkan uang pensiunnya untuk membeli buah - buahan berbiji.
Sepetak tanah di belakang rumah Pak Saroji telah disisapkan untuk membuat persemain. Biji buah ada yang disebarkan, ada pula yang ditanam di dalam polibek. Tanah dipupuk, dipetak - petak dan diberi catatan penanaman. Seperti petugas pertanian. Ya, Pak Saroji sedang menyiapkan bibit buah - buahan. Tak sulit pula mengajak anak - anak membantu. Pak Saroji mengatakan kepada anak -anak kalau bulan ini pesta buah berakhir dan sekarang kegiatan untuk menguji ketahanan kaki dan tubuh. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menanam bibit.
Anak - anak sudah menyiapkan cangkul. Lima belas orang anak kini, cukup banyak untuk mewujudkan cita - citanya. Pak Saroji tidak punya kebun, atau pekarangan yang luas. Jadi bibiut - bibit itu ditanam di kebun orang. Di pinggir pekarangan, di pematang, tepian sungai dan tentu juga di lereng perbukitan belakang desa. Pak Saroji telah meminta ijin pemilik lahan. Kegiatan itu dilakukan tiap hari minggu sampai semua benih dan bibit disebarkan. Anak - anak ternyata menikmati acara ini, sebab mereka dapat berpesta masakan Bu Saroji yang dikenal sangat lezat !
begitulah cara pak Saroji berusaha menanam kebaikan. Ia tidak mengharapkan imbalan dan pujian. Orang-orang kagum akan keluhuran budi pak Saroji.
Kelak jika desa itu menghijau dengan pohon buah-buahan, panen melimpah, dan nama desa menjadi terkenal, orang tentu tak lupa akan pak Saroji. syangnya orang seperti pak saroji ternyata tidak banyak.
Tema : lingkungan
Latar : Waktu >
siang hari , "siang itu setelah setrelah makan bersama istrinya."
Bulan berikutnya , "Bulan berikutnya pak saroji tidak ingkar janji ."
Tempat > Teras rumah , " Pak Saroji membawa semua rambutan itu ke teras rumah ."
Belakang rumah , "Sepetak tanah dibelakang rumah pak Saroji telah
disetiapkan ."
Di desa , "kelak jika desa itu menghijau dengan pohon , buah
-buahan , paneh melimpah , desa itu akan terkenal ."
Alur : Maju
Tokoh : - Pak Saroji
- Bu Saroji
- Anak-anak (Abid,Didi,Mira,Sastri)
Karakter :-Pak Saroji = Bersahaja,tidak pamrih,bijaksana,baik,pekerja keras .
-Bu Saroji = Baik , perhatian ,Suka terhadap anak-anak .
-Anak-anak = Penurut ,Suka membantu .
Sudut Pandang : Orang ketiga tunggal .
Amanat :Banyak cara untuk membuat kebaikan , Tetapi janganlah kita berpikir untuk mendapatkan imbalan atau pujian .
Selasa, 21 September 2010
Crying Stone
Once upon a tima there lived a young girl and her mother in a small village. the girl was very beautiful but very lazy. she never helped her mother o do anything. every day she just dress up and admired her beauty in the mirror. besides, whatever she wanted she must get it. this made her mother very sad.
one day the mother asked her daughter to accompany her to market to buty something. she agreed with one condition. she said, "OK, but i don't walk to walk beside you. you have to walk behind me."with a sad heart, the mother agreed. so the girl walked in front and her mother followed behind her, carrying a basket. of course, they looked very differentr. the daughter very beautiful in her pretty dress whereas her mothe looked very old in her simole dress. all the way to themarket, people always greeted the beautiful girl and asked who the old woman behind her was. the girl always said that the old women was her servant. tis made the mother very upset, but she did nothing.
at last, the mother cuold not stnad hearing her daugter's words anymore. she prayed to God to punish her daughter and God answered her prayer. slowly but sure, the change happened to the girl. first the girl's legs turned into stone. then continued to the upper parts of her body. the girl began to panic, "Mother, please forgive me!" She asked for her mother's apology repeatedly, but her mother said nothing. Than the bad daughter just cried and cried. Finally her whole body turned into stone.
until now you can still see the tears falling down the stone. That is why people call it "Crying Stone".
one day the mother asked her daughter to accompany her to market to buty something. she agreed with one condition. she said, "OK, but i don't walk to walk beside you. you have to walk behind me."with a sad heart, the mother agreed. so the girl walked in front and her mother followed behind her, carrying a basket. of course, they looked very differentr. the daughter very beautiful in her pretty dress whereas her mothe looked very old in her simole dress. all the way to themarket, people always greeted the beautiful girl and asked who the old woman behind her was. the girl always said that the old women was her servant. tis made the mother very upset, but she did nothing.
at last, the mother cuold not stnad hearing her daugter's words anymore. she prayed to God to punish her daughter and God answered her prayer. slowly but sure, the change happened to the girl. first the girl's legs turned into stone. then continued to the upper parts of her body. the girl began to panic, "Mother, please forgive me!" She asked for her mother's apology repeatedly, but her mother said nothing. Than the bad daughter just cried and cried. Finally her whole body turned into stone.
until now you can still see the tears falling down the stone. That is why people call it "Crying Stone".
cerita rakyat batu menangis
Dongeng Rakyat Kalimantan Barat Batu Menangis
Di sebuah desa terpencil, tinggallah seorang gadis dan ibunya. Gadis itu cantik, tapi sayangnya ia sangat malas. Ia sama sekali tak mau membantu ibunya mencari nafkah. Setiap hari gadis itu hanya berdandan dan mengagumi kecantikannya di cermin. Selain malas, gadis itu pun juga manja. Apa pun yang dimintanya, harus selalu dikabulkan. Tentu saja keadaan ini membuat ibunya sangat sedih.
Suatu hari, ibunya meminta anak gadisnya menemaninya ke pasar. “Boleh saja, tapi aku tak mau berjalan bersama-sama dengan Ibu. Ibu harus berjalan di belakangku,” katanya. Walaupun sedih, ibunya mengiyakan. Maka berjalanlah mereka berdua menuruni bukit beriringan. Sang gadis berjalan di depan, sang ibu berjalan di belakang sambil membawa keranjang.
Walaupun mereka ibu dan anak, mereka kelihatan berbeda. Seolah-olah mereka bukan berasal dari keluarga yang sama. Bagaimana tidak? Anaknya yang cantik berpakaian sangat bagus. Sedang ibunya kelihatan tua dan berpakaian sangat sederhana.
Di perjalanan, ada orang menyapa mereka. “Hai gadis cantik, apakah orang yang di belakangmu ibumu?” tanya orang itu. “Tentu saja bukan. Dia adalah pembantuku,” kata gadis itu. Betapa sedihnya ibunya mendengarnya. Tapi dia hanya diam. Hatinya menangis. Begitulah terus menerus. Setiap ada orang yang menyapa dan menanyakan siapa wanita tua yang bersamanya, si gadis selalu menjawab itu pembantunya.
Lama-lama sang ibu sakit hatinya. Ia pun berdoa . “Ya, Tuhan, hukumlah anak yang tak tahu berterima kasih ini,” katanya. Doa ibu itu pun didengarnya. Pelan-pelan, kaki gadis itu berubah menjadi batu. Perubahan itu terjadi dari kaki ke atas. “Ibu, ibu! Ampuni saya. Ampuni saya!” serunya panik. Gadis itu terus menangis dan menangis. Namun semuanya terlambat. Seluruh tubuhnya akhirnya menjadi batu. Walaupun begitu, orang masih bisa melihatnya menitikkan air mata. Karenanya batu itu diberi nama “Batu Menangis”.
Di sebuah desa terpencil, tinggallah seorang gadis dan ibunya. Gadis itu cantik, tapi sayangnya ia sangat malas. Ia sama sekali tak mau membantu ibunya mencari nafkah. Setiap hari gadis itu hanya berdandan dan mengagumi kecantikannya di cermin. Selain malas, gadis itu pun juga manja. Apa pun yang dimintanya, harus selalu dikabulkan. Tentu saja keadaan ini membuat ibunya sangat sedih.
Suatu hari, ibunya meminta anak gadisnya menemaninya ke pasar. “Boleh saja, tapi aku tak mau berjalan bersama-sama dengan Ibu. Ibu harus berjalan di belakangku,” katanya. Walaupun sedih, ibunya mengiyakan. Maka berjalanlah mereka berdua menuruni bukit beriringan. Sang gadis berjalan di depan, sang ibu berjalan di belakang sambil membawa keranjang.
Walaupun mereka ibu dan anak, mereka kelihatan berbeda. Seolah-olah mereka bukan berasal dari keluarga yang sama. Bagaimana tidak? Anaknya yang cantik berpakaian sangat bagus. Sedang ibunya kelihatan tua dan berpakaian sangat sederhana.
Di perjalanan, ada orang menyapa mereka. “Hai gadis cantik, apakah orang yang di belakangmu ibumu?” tanya orang itu. “Tentu saja bukan. Dia adalah pembantuku,” kata gadis itu. Betapa sedihnya ibunya mendengarnya. Tapi dia hanya diam. Hatinya menangis. Begitulah terus menerus. Setiap ada orang yang menyapa dan menanyakan siapa wanita tua yang bersamanya, si gadis selalu menjawab itu pembantunya.
Lama-lama sang ibu sakit hatinya. Ia pun berdoa . “Ya, Tuhan, hukumlah anak yang tak tahu berterima kasih ini,” katanya. Doa ibu itu pun didengarnya. Pelan-pelan, kaki gadis itu berubah menjadi batu. Perubahan itu terjadi dari kaki ke atas. “Ibu, ibu! Ampuni saya. Ampuni saya!” serunya panik. Gadis itu terus menangis dan menangis. Namun semuanya terlambat. Seluruh tubuhnya akhirnya menjadi batu. Walaupun begitu, orang masih bisa melihatnya menitikkan air mata. Karenanya batu itu diberi nama “Batu Menangis”.
Senin, 13 September 2010
Untuk Rizky Nanda Verina namanya diawal huruf V, berikut ini adalah analisa watak dan karaktermu :
Kamu sangat individualistis dan menghargai kebebesan, ruang dan kesenangan. Kamu menunggu sampai kamu mengetahui orang dengan baik sebelum kamu memberikan komitmen. Kamu tertarik terhadap tipe eksentrik dan percaya umur bukanlah hambatan. Kamu sangat baik dalam menghadapi bahaya dan takut.
Kamu sangat individualistis dan menghargai kebebesan, ruang dan kesenangan. Kamu menunggu sampai kamu mengetahui orang dengan baik sebelum kamu memberikan komitmen. Kamu tertarik terhadap tipe eksentrik dan percaya umur bukanlah hambatan. Kamu sangat baik dalam menghadapi bahaya dan takut.
Sabtu, 11 September 2010
Ungkap Kepribadian Melalui Pakaian
Dear Rizky Nanda Verina, kepribadianmu telah diungkap dari Pakaian yang Kamu Pakai.
Analisis: Anda mungkin orang yang romantis dan penuh gairah. Anda sensitif dan kesepian bila Anda tidak jatuh cinta. Anda dapat agak egois, tapi Anda jujur dan tulus kepada orang lain. Anda ingin membuat kesan yang baik dari diri Anda sendiri dan khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain terhadap Anda.
Apa yang orang lain melihat dari gaya Anda:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda memakai apa pun yang Anda tolong
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda mungkin percaya diri
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Keras kepala
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Keras kepala
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Mandiri
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Jauh di lubuk hati
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Bagaimanapun
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda berpikir bahwa Anda sedang dikecualikan dari masyarakat
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda ingin menjadi milik Anda
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Tetapi karena Anda tidak
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda akan mengikuti aturan Anda sendiri
Apa pakaian tidur Anda mengungkapkan:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda ramah
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Selalu dalam suasana hati yang baik
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda adalah terang
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Membantu
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Dapat seksi di kali juga
Apa yang orang lain lihat dari hubungan:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda menikmati hidup sendirian
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda ingin hidup yang sederhana namun kehidupan yang baik
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda menghargai kebebasan Anda
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda adalah perhatian
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Percaya diri
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Tidak tertarik pada glamor
Apa yang orang lain melihat dari sabuk:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda adalah orang yang kesepian
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Menuntut
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda pekerja keras serta cerdas
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Dapat bergairah ketika jatuh cinta
Apa yang orang lain lihat dari sepatu Anda:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda adalah orang yang mencintai kesederhanaan
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Tulus
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Terbuka
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda menyenangkan bersama
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Santai
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Selalu dalam suasana hati yang baik
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda tidak ingin mengontrol atau berada di bawah kendali orang lain
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda tidak peduli banyak tentang bagaimana Anda melihat
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Tahu bahwa itu yang ada di dalam hati seseorang itu penting
Apa yang orang lain lihat dari anting-anting Anda:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda mungkin jiwa yang bebas di hati dengan bakat artistik
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda benar-benar unik
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Selalu datang dengan banyak ide-ide besar
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Menjadi bahagia adalah tujuan yang paling penting
Analisis: Anda mungkin orang yang romantis dan penuh gairah. Anda sensitif dan kesepian bila Anda tidak jatuh cinta. Anda dapat agak egois, tapi Anda jujur dan tulus kepada orang lain. Anda ingin membuat kesan yang baik dari diri Anda sendiri dan khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain terhadap Anda.
Apa yang orang lain melihat dari gaya Anda:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda memakai apa pun yang Anda tolong
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda mungkin percaya diri
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Keras kepala
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Keras kepala
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Mandiri
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Jauh di lubuk hati
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Bagaimanapun
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda berpikir bahwa Anda sedang dikecualikan dari masyarakat
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda ingin menjadi milik Anda
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Tetapi karena Anda tidak
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda akan mengikuti aturan Anda sendiri
Apa pakaian tidur Anda mengungkapkan:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda ramah
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Selalu dalam suasana hati yang baik
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda adalah terang
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Membantu
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Dapat seksi di kali juga
Apa yang orang lain lihat dari hubungan:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda menikmati hidup sendirian
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda ingin hidup yang sederhana namun kehidupan yang baik
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda menghargai kebebasan Anda
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda adalah perhatian
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Percaya diri
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Tidak tertarik pada glamor
Apa yang orang lain melihat dari sabuk:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda adalah orang yang kesepian
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Menuntut
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda pekerja keras serta cerdas
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Dapat bergairah ketika jatuh cinta
Apa yang orang lain lihat dari sepatu Anda:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda adalah orang yang mencintai kesederhanaan
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Tulus
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Terbuka
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda menyenangkan bersama
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Santai
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Selalu dalam suasana hati yang baik
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda tidak ingin mengontrol atau berada di bawah kendali orang lain
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda tidak peduli banyak tentang bagaimana Anda melihat
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Tahu bahwa itu yang ada di dalam hati seseorang itu penting
Apa yang orang lain lihat dari anting-anting Anda:
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda mungkin jiwa yang bebas di hati dengan bakat artistik
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Anda benar-benar unik
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Selalu datang dengan banyak ide-ide besar
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ : Menjadi bahagia adalah tujuan yang paling penting
Jumat, 10 September 2010
Malam Idul Fitri
wush rame banget ya suara kembang apinya
haha aku malem lebaran tepat tanggal 10 september 2010 ada dirumah nenek ku
rame banget deh
beda banget rasanya sama di Depok
meski rame nya sama (mungkin)
tapi disini tuh ngerasa nyaman, damai, tentram, senang, dan enteng
masakan nya ada lontong, lodeh, gulai kambing, ketupat, sayur labu
wah mantap surantap lah
lebaran kali ini berasa nikmat
apalagi kemaren juga pas perjalanan ke Jawa Timur kita sama sekali ga kena macet
dan wilayah yang biasanya kita ngelawan cahaya matahari, untung nya kedatangan kita disambut ramah oleh mendung.
aku sangat mersakan nikmat dari Allah SWT.
Allahuakbar Allahuakbar Walillahilham
mohon maaf lahir batin ya, yang tadinya ku pernah bikin sakit hati tolong dimaafkan dan dilupakan
itu pun pasti aku tidak sengaja, karena seburuk2 nya aku, aku ga pernah punya niat sekecil apapun untuk jahat atau menyakiti sesama
meski aku cuek,aku tetap care and be fine
kecuali satu kalo orang itu duluan yang bikin masalah, siap-siap aja berhubungan sama gue. liat akibatnya !!! aku hanya bisa liat, tapi Allah yang membalas lewat orang lain.
Minal aidzin juga ya (semoga kita menjadi umat yang lebih baik) oke
yippiie guys tommorow will coming!
Selasa, 07 September 2010
buah manis Kesabaran
Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… ayah anak“Ayah, ayah” kata sang anak…
“Ada apa?” tanya sang ayah…..
“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…
aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …
aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…
aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
“Ada apa?” tanya sang ayah…..
“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…
aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …
aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…
aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
Langganan:
Komentar (Atom)