Rabu, 19 Oktober 2016

Long Ago

Sentul City, 19 Oktober 2016 18:48
Waktu ini yang akan menjadi masa lalu ku
Hal termahal karena tidak akan pernah terulang kembali sedetik pun

Di Sentul sekarang lagi hujan haha
Sekarang aku udah semester 7 dan lagi menyicil proposal skripsi haha
Aku akan memilih TA business plan sebagai pengganti skripsi
Ternyata gue udah jalani kuliah selama 3 tahun 
Insyaallah mau ambil wisuda bulan Mei 2017, ya lulus 3,5 tahun

Flashback on...
Dulu jaman di matriks Dramaga Bogor
Dimana status gue mahasiswi lebih cocok sebagai mahasantri haha
Pertama kali konsisten pakai busana muslimah
Pertama kali nginep di asrama bareng orang lain

Udah ah gue mau ceritain sedikit tentang masa matrikulasi ya, 
masa-masa matriks tuh amazing, wonderful and golden time for me
dimana gue tetap bisa menjadi remaja tanpa campur baur pergaulan yang menyimpang
ya yang gue tau ya yang itu-itu aja, 
kaya shalat jamaah bareng-bareng diabsen pula
kalo subuh atau waktunya tahajud tuh kakak pembimbing gedor-gedor pintu ga nyantai banget
kalo waktunya buka puasa senin kamis itu, antrian mau ngambil makan udah panjang banget
biasanya per dua hari sekali ada kajian/ceramah dari ustadz sehabis sholat isya, luar biasa ngantuknya dan cobaan buat gue yang ga kuat kena angin malam haha
kalo abis solat subuh hafalan surat-surat, dulu gue bisa dibilang paling cepet setoran karena gue ingin cepet-cepet selesai ujian tahfidz
dan dikelas waktu pelajaran bahasa arab, itu rasanya gelombang otak gue kusut karena nolak semua apa yang diucapin dosen haha bahasa arab semua loh yang dijelasin tanpa bahasa indonesia, hahaha 
tiap kali gue masuk kelas yang ada bahasa arabnya, pasti langsung keringetan, berasa langsung anemia, busung lapar dan mau pingsan wkwk dulu pernah saking lebaynya, gue izin keluar kelas dan langsung tiduran didepan pintu kelas karena udah ga kuat banget hahaha
padahal temen-temen gue yang lain ga segitunya, wallahu'alam
alhamdulillahnya nilai gue selamat semua sampai sekarang gue berpikir itu adalah keajaiban

kalo pagi biasanya gue dan anak kamar siapapun yang mau, kita pergi ke perumahan seberang, perumahan Pakuan Residence buat sekadar olahraga ringan. lari pagi/sore, jalan-jalan sambil nikmati pemandangan dan curhat haha
dulu kita semua pada menundukkan pandangan kalau bertemu dengan cowo masyaallah, iyalah karena malu dan ga kenal  didukung juga oleh lingkungan matrikulasi yang adem kaya pesantren

dulu gue internetan cuma 50 MB/bulan dan itu kadang masih nyisa dan bingung gimana ngabisinnya, wow!
dulu sih cuma ada line, bbm dan whatsapp, instagram dan path jarang banget buka
dan
gue sangat bersyukur punya teman-teman yang super baik
semoga Allah super baik juga sama mereka
I love them very much!

hmm itu adaah secercah kisah dari gue di zaman matrikulasi pada tahun 2013 lalu.
makasih Allah.


Sabtu, 08 Oktober 2016

Masa

Emang kamu tau apa?

Pikiran

Take it Flow
Kayanya kata-kata itu cocok untuk yang satu ini - pikiran.
Pikiran meski dipaksa untuk menerjemahkan semuanya, pikiran butuh waktu dan proses yang rumit entah apa yang terjadi didalamnya.
Ditambah lagi campuran sifatmu, yang idealis/obsesi/moody/lazy/ceroboh/lainnya.

Kejadian ini selalu terjadi saat saya harus menerjemahkan apa yang pikiran saya pikirkan. Saat saya membuat jurnal atau tulisan ilmiah, pasti mentok di latar belakang. Ya latar belakang, padahal latar belakang itu letaknya diawal.  Ibarat mau masuk rumah, maka latar belakang adalah alasan mengapa kamu mau pulang kerumah. 

Meskipub semuanya sudah terkonsep dengan baik. Menyiapkan segala alurnya dalam berbagai keadaan. Namun saat ingin menulis, alur mana yang akan saya pakai?

Yakin mau pakai alur ini? ini kan sifatnya sementara, ini kan sifatnya long term. bla bla bla. Banyak sekali pertimbangan yang berisiknya kaya suporter bola di Gelora Bung Karno. 

Ya kalau saya pasti mentok diawal, pasti. hahaha tapi percayalah membuka awal memang sulit sekali namun selanjutnya kamu bisa mengatur kecepatanmu.

By the way saya sendiri selalu mengerjakan sesuatu dengan target, misalnya sekarang pukul 09.00 maka pukul 09.30 saya harus selesai mengerjakan itu. Kalau tidak mampu menyelesaikan, setidaknya mengumpulkan data-data yang berkaikan, Jika sudah terlau mentok, maka saya akan mengonsumsi yang segar-segar seperti jus buah (if any) kalo ga ada ya pokoknya ambil minum. Tapi menghindari snack berat atau snack crunchy yg lezat ala MSG karena tangan saya ga mau mengambil itu hehehe- karena saya mudah terserang radang gara-gara snack unyu itu.

Memang yang terbaik adalah learning by doing. Jadi kita bisa menguji percobaan-percobaan yang langsung kamu kerjakan dilapangan. Kalau hanya menulis dan menangkap fakta sekunder dari internet atau baca-baca aja, rasanya kurang sempurna dan banyak hal yang tertinggal. 

Teknisnya gimana biar cepet selesai menerjemahkan pikiran?  Kalo saya sih ke kasur, ambil guling,  tidur. Sayangnya tidur saya ga nyenyak kalau belum mengeluarkan ide ide liar ini, jadi saya harus jinakan mereka dalam selembar kertas dan tulisan. Menulis ala gaya menulis diary tapi dengan bahasa yang tetap sesuai kebutuhan mau formal/non formal, supaya tidak kerja dua kali. Yakinlah bawa dua senjata ini, kertas dan pulpen lalu dengarkan gelombang otakmu. Hahaha

Ya Allah lancarkanlah raga ini mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan terlebih dahulu, semoga mestakung berpihak dengan baik hati. Doain ya readers, saya mampu segera melewati berbagai ujian akademik menuju kelulusan.

Hukuman Allah Yang Mengerikan: Istidraj

Amrullah Akadhinta:
# Hukuman Allah Yang Mengerikan: Istidraj #
Di antara bentuk hukuman Allah yang mengerikan: istidraj. Kenapa mengerikan? Karena orang yang dapatkan hukuman ini, gak kerasa sedang dihukum, bahkan kerasanya lagi dapet nikmat, padahal tanpa dia sadari Credit Point kesahalahannya bertambah dan bertambah terus.

Gambaraannya kayak ini:
Ada orang dapet duit, duitnya dipake maksiat, dosalah dia.
Sebentar kemudian, jabatannya naik bahkan karirnya terus melejit, nah nikmat ini pun dipake lagi untuk maksiat yang lebih gede dan bahkan berbuat zalim, tambahlah lagi dosanya.
Sebentar kemudian, proyeknya berhasil, untung gede, keuntungan proyek ini, dipake lagi maksiat, tambah lagi dosanya.
Terus begitu, nikmat-nikmat itu trus dipake maksiat, lupa akhirat.
Akhirnya, ketika sedang nikmat-nikmatnya maksiat, Allah cabut nyawanya, Allah jadikan akhir hidupnya su-ul khatimah, Allah gak kasih kesempatan dia bertobat.
Na'udzubillah, kita berlindung sama Allah dari jeleknya hukuman istidroj ini.

Ini jauh lebih parah daripada orang yang suka maksiat di waktu mudanya, terus di masa tuanya Allah kasih banyak cobaan, Allah kasih sakit, musibah, hilang keluarga, hilang kekayaan, hilang kedudukan, dan dia pun bersabar. Yang kayak gini, mungkin Allah hapus dosa-dosanya dengan musibah itu kalau dia sabar. Sampai akhirnya dia bertemu Allah dalam keadaan tidak punya dosa.

Pertanyaannya, siapa orang yang potensial dapat hukuman istidroj? Jawabannya:
فَذَرْنِي وَمَن يُكَذِّبُ بِهَـٰذَا الْحَدِيثِ ۖ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٤٤﴾ وَأُمْلِي لَهُمْ ۚ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ ﴿٤٥﴾
Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh. (al Qolam: 44,45)

Orang yang mendustakan al Quran! Orang yang berbuat maksiat dan zalim sembari bangga, bahkan bilang ini sah-sah saja! ini legal! bahkan melakukan maksiat sambil bilang "INI HALAL"! Na'udzubillah.

#tadabbur
Ustadz Amrullah Akadhinta.

Source: Group Kajian Islam Putri.
Si blogger hanya manusia biasa, hanya miliki niat berbagi berharap memberikan manfaat. Selamat mengamalkan 😊 #bismillah