Sabtu, 16 Agustus 2014

Pelayanan

Pelayanan itu ya melayani, memberi waktu. Memberi waktu berarti memberikan bagian dari hidup anda kepada orang lain, yang membutuhkan pelayanan tersebut.
Mengapa orang lain membutuhkan pelayanan?
Karena semua informasi atau kebutuhan hanya bisa dibantu oleh sang pelayan ini. Pelayan memegang kendali besar, namun bukan semata-mata pelayan seenaknya saja memberikan hasil bukan prosesnya. Memberi informasi tanpa adanya informasi yang dimengerti oleh si pemohon.

Saat anda menyepelekan, main-main dengan pelayanan, bahkan merendahkan hak seorang pemohon disitulah nilai anda NOL (mengecewakan, menyedihkan, tidak dipercaya lagi, dan berdatangan dampak lainnya).

Berhati-hatilah dengan pelayanan, apalagi jika anda dibayar dan ikut suatu perusahaan. Jangan pernah rendahkan pemohon dari segi apapun itu, karena pada dasarnya anda berada diposisi pelayan. Berusahalah semaksimal mungkin dan jangan pernah berharap tinggi. Percaya saja, saat anda profesional-maka anda otomatis naik kelas.

Saya punya contoh nyata mengenai pelayanan yang tidak baik dan tidak sepatutnya terulang.

Sule: Halo bu, saya mau tanya. . .
Nunung: (belum selesai bicara udah disahut) Iya? betul dari siapa? ada yang bisa dibantu? (nada ga sabaran)
Sule: (mulai kehilangan konsen bertanya karena memikirkan kondisi si pelayan yang terburu-buru) saya dengan Sule, saya mau tanya apakah jadwal pelajaran saya bisa diganti?
Nunung: ga bisa
Sule: Gak bisa? (dengan nada meyakinkan, karena "bisa" sama "gak bisa" itu kedengarnnya hampir sama)
Nunung: Iya gak bisa, ya gak bisa, udah jangan tanya! udah ya.
Tut...tut...tut...
Bagaimana rasanya bila anda berada di posisi Sule?
Apakah puas dengan jawaban tersebut?
Apakah pertanyaan anda terjawab dengan jelas?
Apakah anda masih membutuhkan jawaban lain?
Apakah anda kecewa?
Apakah anda merasa bahwa pulsa yang baru saja anda beli jauh-jauh terbuang percuma begitu saja?
Sule merasa perjuangannya mendapatkan informasi diabaikan, padahal kalau di pikir dengan logis, Sule hanya butuh waktu Nunung sebentar saja untuk memberikan informasi yang jelas, Sule juga yang membayar perusahaan tersebut-sehingga perusahaan dapat mempekerjakan Nunung, Sule cuma nanya doang kok, kok Nunung ga nyantai gitu ya (lagi PMS kali ye..)

Intinya adalah pelayanan 0 ! Pelayanan tidak proffesional.
Saya yakin Nunung merasa kecewa atas perbutannya, namun apalah daya Sule telah berpindah kelain hati dan berusaha tidak menggunakan pelayanan Nunung lagi.
Satu konsumen melayang . . . selamat ya Nunung.

Pelajaran buat kita yang masih muda, yang belum terlanjur memberikan pelayanan tidak bagus, sebaiknya mengalahlah, layanilah, tetap sopan dan santun.

Sekian, mohon maaf apabila ada kesamaan tragedi, ini hanyalah untuk pelajaran kita semua. Terutama saya sendiri yang bermimpi dapat membantu sesama tanpa menyakiti hati.

Kamis, 14 Agustus 2014

Kacau

Gue emang paling gak bisa dalam hal surat-menyurat, undangan, laporan, dll segala tentang tulisan laporan yang super detail dan formal, pasti banyak kesalahan memalukan yang gue perbuat. Oh Tuhan, saya benci laporan.

Rabu, 13 Agustus 2014

Galih semangat TOR

Harusnya gue bikin TOR (Term of Reference) nih buat pemateri keren buat tanggal 19-21 September nanti. Jujur ini pertama kalinya gue bikin TOR. Gue mau share bagaimana perjuangan gue mencari gelar yang terpampang bersamaan dengan nama mereka, itu susahnya minta ampun, gue cari dari pagi-sore- malem, jadi megang hp terus gue dan mama udah mulai ga suka. Padahal saya juga ga suka megang hp terus, (manja banget sih nih hp gue pegangin terus) , saya capek dengan hal yang tidak pasti begini. Tapi akhirnya saya temukan juga, YEAH ! *orang paling bahagia sedunia, tanpa keliling dunia*

Tatap mata tajam......
"Oke sekarang gue yang sulit-sulit mencari profil orang, lihat nanti masa akan bergilir, nanti profil keren gue lah yang diburu orang-orang, hingga melegenda ketujuh turunan mereka"
Huft! efek capek dari hal yang ga pasti begini.
Kalo kata  Hayatinya Aron Ashab begini "Hayati sudah tidak kuat bang, bunuh Hayati di rawa-rawa" HAHAHA udah ada yang pernah nonton videonya belom? Kocak abis.

Bagaimana pun, bikin TOR itu harus dalam keadaan relax dan gue baru aja disemangatin sama 12 orang !
Mereka ngasih wejangan gini ke gue
"if you fall, just it off, don't let up, don't give up!"
Keren kan, mereka sampai bikinin lagu yang berjudul "Just Stand Up" dengerin aja, itu buat nyemangatin gue.

Hm.. jangan-jangan lu pada belum tau nih TOR apa?
TOR itu berguna untuk menjelaskan sedetil mungkin suatu acara, menjelaskan poin-poin apa aja yang perlu dibahas, intinya kaya nyeritain gitu loh. Ribet ya nih yg namain TOR, bikin bingung aja, padahal mudah karena kita mengetahui betul acaranya.

Sekian dulu deh, mau fokus TOR dulu, biar isi gagasan gue dibaca sama orang keren juga, orang keren udah nungguin nih. Permisi dulu ya, inget jangan ada yang galau lagi. Cerita aja sama gue di 7DFCD90D apa gunanya hidup kalau tidak bermanfaat buat orang lain.

Minggu, 10 Agustus 2014

Love is Crazy

Yes, Love is Crazy.
All of you have now
All of make you rich,
All of make you dignified,
When you found your true love
It seems small
For,
A person who you want to be your heart until the rest of your life
You can leave the precious things with easily,
Only for her who will make you become the best.

Ya sekarang saya percaya kalau cinta itu gila.

Iyalah gila, kita memperjuangkan hal-hal yang sangat berat, mengorbankan hal-hal yang sangat berarti, dan butuh keberanian sejati. Demi membayar rasa cinta kita pada seseorang yang bisa membuat kita seperti hidup selalu, membuat kita bisa mengabdi dengan sepenuh hati, dan mempersembahkan yang terbaik untuknya.
Orang lain yang tiba-tiba, Allah izinkan engkau rela dia masuk ke kehidupanmu dan sangat kau inginkan untuk menemani kehidupanmu until the rest of your life. (Mungkin doa mu buat dipertemukan dengan jodoh/pasangan telah tiba pada waktunya).

Saya ingetin lagi cinta itu gila, jadi jangan lakukan sesuatu yang biasa-biasa saja, kerdilkanlah rasa tidak mampumu, kerdilkanlah rasa takutmu. Sekarang jalanmu bersama Allah. Berikhtiarlah sesegera mungkin, semaksimal mungkin.

Next entry, I will talk about love is like a bussiness.

Minggu, 03 Agustus 2014

Berlaku Islam dikehidupan sekulerisme

Sekulerisme, pemikiran yang membedakan antara kehidupan dunia dan akhirat (tidak saling berkaitan) lebih kepada pemikiran logika manusia.
Ya sekuler itu sendiri punya beberapa tingkatan,
Sekuler berat (tidak mempercayai bahwa rezeki adalah pemberian dari Allah, namun dari hasil kerja keras usahanya)
Sekuler menengah (beri contoh sendiri, haha)
Sekuler ringan (contohnya kaya pergaulan)

Nah yang seringkali saya temui, atau bahkan kalian temui adalah sekuler ringan. Yang terkadang mengbolehkan kita melakukan itu yg seharusnya tidak dilakukan hanya agar diterima oleh lingkungan. Hidup seperti Islam sesungguhnya, menjadi hal yang kerap kali dipandang sebelah mata oleh pergaulan, memerlukan tekad dan prinsip yang tidak mudah goyah. Yang ita perlukan adalah bagaimana menyikapi untuk menyeimbangkan dengan sesama namun tidak mengganggu syariatNya.

Namun percayai, bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan adalah do'a. Learning by doing.

Ya Allah, jika ku renungkan kembali banyak sekali dosa hambaMu ini. Lemahnya hamba ini yang gampang dipengaruhi emosinya. Mudahnya layu dalam perjuangan karena seringkali terhanyut dalam angin menjauhiMu.

Tantangan kita banyak sobat.
Dan, pesanku untuk perempuan yg saya sayangi. . .aku punya pesan yang agak memberatkan dirimu, tapi paksalah dirimu untuk ini. . . berkerudung. Berkerudung sampai dada, memakai pakaian tidak ketat, dan pakailah kaos kaki. Aurat perempuan yang sudah akil baligh adalah seluruhnya, kecuali wajah dan telapak tangan (ada ayatnya, cari deh di google abis itu buka Qur'annya).

Dulu saya kalau lihat orang yang kaya diatas itu, saya pasti berfikiran ribet, ga banget, kolot. Saya juga ga tau bukti-bukti pastinya, kaya ayat dan haditsnya. Inilah akibat dari menjauhi kebaikan.

Tapi percayalah itu (menutup aurat) adalah doa, sekarang saya berusaha mencoba seperti diatas, fine-fine aja, sebagai hamba yg bertanggungjawab saat mengetahui itu kewajiban. Bukan masalah kepribadian. Kejelekanku hanya karna ku, namun kewajibanku karena aku mencintai Sang Penguasa semesta alam, berusaha selalu dekat dengan-Nya, mendapat perhatian-Nya, dan memang aku jatuh hati padaNya. Sungguh, indah.

Kamu mau coba kan?
Balasannya, insya allah surga kelak.
*Dampingi juga kewajibanmu, bahwa surga dibawah telapak kaki ibu, dan kalau kamu sudah bersuami taatlah pada kebaikannya.

Surga ada apaan aja. Saya belom kesana, tapi hati udah berbunga-bunga membayangkannya. Sampai lupa diri, kalau saya masih banyak dosa. Tolong keihlasan memaafkan saya ya :)