Musuh atau Sahabat?

Sahabat menurut aku adalah orang yang selalu ada dalam suka dan suka, seperti dia. Seperti teman-temanku yang lain juga. Musuh? hm apa ya? orang yang gue nggak suka, bukan berarti kita harus membencinya. Musuh bisa jadi sahabat. Kata-kata itu mungkin gak masuk ke logika, tapi menurut gue it's so possible. Gue udah ngerasain sendiri. Gue ngerasa dia selalu ada dalam suka dan duka gue. Beberapa dari lo mungkin tahu. Well, gue ngerasa dia emang sikapnya kurang bagus, dan bikin hati gedek. Tapi semua itu gak ada apa-apanya semenjak dia selalu ada di setiap gue butuhin, di setiap duka gue, di setiap semua oran mengumpat. Disana ada dia yang dapat membuka mata hati gue. Banyak dari mereka sebal dan menjauhinya. Aku melihat dari sudut pandang yang berbeda, dan ssemua keburukannya itu terbayar dengan kebaikannya. Oya sekali lagi makasih ya. Pertemanan itu lebih meresapi disaat ada perbedaan, dan perbedaan itu kontras. Dapat menimbulkan gradasi sifat yang tumbuh seperti persahabatan. Sahabat itu orang yang bikin gue nyaman, yang membuat gue mengerti, dan dapat mendorong gue, dia akan marah disaat gue ngelakuin hal yang menyimpang, dan mendukung disaat itu memang baik. Disetiap pertemanan memnang aku tidak sempurna, tapi dengan mu para sahabatku, para temanku aku mencoba melakukan yang sempurna. Mungkin didepanmu aku tidak sempurna. Tapi aku berusaha dibelakangmu selalu membaikkan dirimu, tanpa menjual segala kejelekanmu untuk membeli teman baru. Pertemanan yang sesungguhnya itu diambil dari sikon yang baik atau buruk, ia selalu adadalam kondisi apapun, dia memiliki kesukaan yang sama dengan mu, pertemanan juga tidak dapat dibeli dengan hasutan apalagi menjual keburukan orang lain. Aku senang bisa mengenal kalian semua, Aku coba pahami satu sama lain. Sekali lagi aku memang tidak sempurna, sifat burukku yang masih dalam proses pemusnahan. Semoga aku dapat menjadi Sahabat yang sempurna untuk para kawanku yang lama, maupun yang baru.